Contoh Latar Belakang Masalah, Penelitian, Karya Tulis Ilmiah, Skripsi, Makalah





Sebagai seorang pelajar pastilah sering mendapat tugas dari guru atauapun dosen untuk membuat makalah, laporan penelitian dan skripsi. Dimana setiap tugas yang diberikan perlu contoh latar belakang masalah yang dicantumkan pada awal bab pendahuluan.

Tetapi, bagi sebagaia kita yang masih belum mengetahui apa itu latar belakang dan bagaimana cara membuat latar belakang terkadang bingung dalam membuat hal tersebut. Sehingga, data yang diperlukan untuk dilampirkan pada awal contoh latar belakang tidak sesuai dengan kaidah cara membuat latar belakang.

Untuk itu, sebagai seorang pelajar yang berkecimpung didalam dunia pendidikan poerlulah mengetahui bagaimana cara membuat latar belakang disertai contoh latar belakang yang baik dan benar.

Membuat Latar Belakang


Sebelum membuat latar belakang. Ada perlunya kamu untuk mengetahui beberapa poin penting yang tidak boleh terlewatkan. Beberapa poin berikut ini akan membuat kamu berpikir lebih jernih lagi dan dapat membuat latar belakang masalah lebih bagus lagi.

Beberpa poin penting dalam membuat latar belakang masalah penelitian, makalah, dan karya tulis ilmiah ialah :

1. Bertindak Sebagai Detektif


Bertindak layaknya detektif akan membantu kamu dalam menemukan suatu permasalahan atau isu yang sedang terjadi disekitar kamu. Tidak perlu memakai jubah dan kacamata detektif.

Kamu hanya perlu meningkatkan rasa kepedulian kamu terhadap lingkungan sekitar kamu untuk menemukan isu yang sedang terjadi.

 Contohnya :

Kamu sedang berjalan disekitar areal taman kampus atau di pusat wisata. Kemudian, kamu melihat lingkungan yang ada serta orang-orang yang sedang mereka lakukan. Dari situ kamu akan menemukan beberapa isu yang bagus.

Seperti, perilaku masyarakat saat membuang sampah, peran warga setempat dalam memberikan pelayanan, bisa juga kondisi tanaman hijau yang tidak memadai. Dan puluhan isu dapat kamu temukan disana hanya dengan sekali melihat.

INGAT! tingkatkan perasaan peka terhadapa sekitar maka, kamu akan menemukan puluhan bahkan ratusan permasalahn yang sedang terjadi.



2.   Mengetahui Fakta Permasalahan


Dalam membuat latar belakang yang berikutnya harus diketahui adalah bagaimana memikirkan fakta masalah yang akan kamu jadikan sebagai fokus masalah. Dengan menemukan fakta permasalahan yang terjadi.

Maka, akan mudah bagi kamu dalam menuliskan dan mengurutkan fokus masalah yang sedang terjadi saat itu dan kemungkinan besar akan terjadi pula dimasa yang akan datang.

 Beberapa cara untuk mengetahui fakta masalah adalah dengan melihat bagaimana kesenjangan antara suatu hal yang diharapkan dengan suatu kenyataan yang sedang terjadi saat itu. Biasanya diistilahkan dengan das sollen-das sein.

Dalam hal ini kamu bisa menulskan poin – poin yang kamu dapatkan dalam secarik kertas sebagai fakta permasalahan yang kamu temukan.

3.   Menemukan Fokus Permasalahan


Setelah menganalisis dan memperhatikan lungkungan yang sedang terjadi. Kemudian, kamu telah mempertimbangkan dengan baik fakta permasalahan yang kamu tuliskan.

Maka, langkah berikutnya adalah mencari fokus permasalahan yang kamu tentukan berdasarkan dua pembahasan sebelumnya. Analisis fakta permaslaahan ini berguna untuk kamu dalam menentukan fokus masalah yang paling unik dan menarik untuk dibahasa. Tidak hanya itu, perlu diingat untuk memberikan isu-isu yang aktual dan benar-benar terjadi.

Jangan pernah membuat suatu permaslahan yang fiktif atau benar-benar tidak terjadi. Karena hal itu akan membuatmu kesulitan dalam melakukan peneliatan kethaap berikutnya.

Sebagai contoh kita akan mengangkat satu tema yang sedang terjadi di masyarakat.

“Kebijakan Asuransi BPJS Di Indonesia”

Masalah :

1.    Sosialisasi

2.    Pelayanan

3.    Pengurusan berkas

4.    KTP ganda

5.    Ruang lingkup

6.    Jamkesmas dan Jamkesda



Misal kita mendapatkan contoh pemasalahan yang terjadi dan menemukan enam masalah yang terkait dengan asuransi BPJS. Maka, dari enam permasalahan yang ditemukan. Tentukan satu permasalahan yang menurut kamu paling krusial, dan sangat penting untuk diangkat.

Namun, tidak hanya sekedar menentukan poin fokus yang akan diangkat. Tetapi, dalam penerapan fokus masalah yang diangkat. Merupakan permasalahan yang memerlukan pemecahan dan solusi baik berupa anjuran maupun teori.

 Jika kita mengambil permasalahan nomor 1 dan 2 yaitu sosialisasi dan pelayanan. Maka, kita akan membahas pada latar belakang masalah penelitian kita tidak terlepas dari masalah sosialisan dan pelayanan terkait asuransi BJPS yang akan kita akan angkat.

4.   Penjelasan Masalah


Didalam menjelaskan latar belakang maslaah dari topik yang kita angkan serta dengan pesmalahan yang dipilih. Maka, ada dua jenis penjelasan terhadapa masalah tersebut yang perlu dijelaskan.

Dengan membuat kerangka penyususnan latar belakang masalah. Akan mempermudah kita dalam memaparkan secara baik terkait isu yang akan kita angkat.

Ada dua jenis penjelasan isu yang perlu diketahui yaitu dari umum ke khusus, dan dari khusus ke umum.

Umum –> Khusus

Pada kerangka umum ke khusus dalam pembuatan kerangka penjelasan latar belakang karya tulis ilmiah maupun makalah. Bisa dimulai dengan menjelaskan sesuat yang umum dahulu lalu ke khusus.

Dengan kerangka latar belakang masalah yang satu ini akan mengajak pembaca dalam membayangkan isu yang sedang terjadi di masyarakat lalu kita mengarahkannnya ke salah satu isu khusus kita yang sedang kita angkat

di penjelasan khusus tersebut.

Kamu bisa memilainya dengan kalimat pembuka seperti “Di era saat ini…”, “Kesehatan merupakan …”, atau “Hutan adalah …” dan masih banyak lagi terkait penjelasan umum kamu gunakan.

Kemudian, saat akan memasuki permasalahan yang kamu angkat bisa dengan menggunakan kata imbuhan seperti “Tetapi,..”, “Namun, …” dan selainnya.

1.   Khusus –> Umum

Kebalikan dari kerangka contoh latar belakang dari umum ke khusus. Penjelasan latar belakang dari khusus ke umum mengutarakan hal yang khusus dahulu terkait dengan isu masalah yang sedang diangkat kemudian, menjelsakan hal yang bersifat umum terkait dampak dan hasil di masyarakat luas.

Dengan demikian, penjelasan terkait contoh latar belakang yang akan di jelaskan pada latar belakang yang perlu diketahui sebelum membuat latar belakang penelitian, makalah, karya tulis ilmiah, serta latar belakang lainnya.

Cara Membuat Latar Belakang


Setelah menentukan permasalahan yang akan diangkat dalam penelitian sebagai latar belakang kita. Maka, langkah selanjutnya yang harus diketahui adalah bagaimana cara membuat latar belakang yang sesuai kaidah penulisan yang benar.

Dengan demikian, kamu tidak akan bingung serta pusing dalam mencari dan membuat latar belakang yang akan diangkat sebagai isu dalam penelitan kamu.

Latar belakang yang akan dibuat sebgai penjelasan awal dalam penelitian kita memerlukan penjelasan terkait alasan logis serta esensial yang akan membuat penulis tertarik dalam mengangkatnya sebagai tema dalam penjelasan didalam makalah maupun penelitian .

Disamping itu, latar belaang juga perlu mengandung penjelasan yang menjelaskan terkait permasalahan yang jika dibiarkan ataupun diabaikan akan menimbulkan akibat yang dapat menganggu, meresahkan, serta masalah yang dapat mengacam ketentraman.

Didalam permulaan paragraf atau paragraf pertama, kamu dalam menuliskan terkait gambaran umum ke khusus ataupun khusus ke umum sesuai dengan apa yang kita bahas sebelumnya diatas. Dengan menjelaskan gambaran tersebut akan memudahkan pembaca dalam mengetahui isu dan permasalahan apa yang akan dan sedang kita angkat didalam penelitian karya tulis ilmiah, makalah atauapun sebagainya.
Pada parangraf kedua atau sisi pertengahan pada contoh latar belakang yang kita angkat. Menjeslaskan terkait dengan fakta dan juga data yang didapatkan dari sumber yang benar. Serta memberikan ulasan dari penelitian yang terkait dengan isu yang diangkat. Tidak hanya, dapat juga dengan memberikan bagaimana pendapat ahli yang mengangkat isu yang sma dengan permasalahn yang kita angkat.
Kemudian, pada sisi akhir atau paragraf penutup dari contoh latar belakang yang kita buat. Ialah menjelaskan kepada para pembaca terkait pemberian solusi dan penyelesaian masalah yang akan menjadi judul makalah ataupaun karya tulis ilmiah.


Contoh Latar Belakang Karya Ilmiah


    Di era saat ini kebutuhan akan energi listrik sangat banyak di kalangan masyarakat dalam kasus ini adalah kebutuhan energi listrik untuk baterai handphone. Pada umumnya masyarakat menggunakan sumber listrik yang sudah ada baik melalui PLN maupun powerbank untuk men-charge handphone. Tanpa ada efek ke kesehatan pengguna.

Untuk, itu di perlukan sebuah alat yang dapat memberikan sumber energi sekaligus menyehatkan tubuh. Umumnya setiap orang menyukai olahraga lompat tali baik tua maupun muda, laki-laki maupun perempuan menyukai olahraga tersebut. Di samping murah alat ini tidak memerlukan tempat yang luas dan dapat di gunakan di mana saja dan kapan saja.

Masalah yang sering muncul adalah ketika seseorang yang sedang sibuk melakukan olahraga dan tidak sempat mengisi daya baterai handphone yang dia miliki baik melalui Sumber Listrik maupun powerbank. Untuk itulah di perlukan sebuah alat yang dapat menciptakan arus listrik yang dapat di pakai untuk mengisi daya baterai handphone dengan menggunakan charger loncat.

Contoh Latar Belakang Masalah


Setelah mengetahui kaidah dan cara membuat latar belakang masalah. Maka, selanjutnya adalah membuat latar belakang masalah laporan, skripsi, penelitian, karya ilmiah, dan makalah.



Contoh Latar Belakang Penelitian


     Kuliah Kerja Nyata adalah pengabdian kepada masyarakat berbasis pemberdayaan yang dilaksanakan oleh mahasiswa. KKN juga merupakan bagian dari proses pelaksanaan Tri Dharma perguruan tinggi. KKN ini memiliki tujuan utama yaitu meningkatkan empati dan kepedulian mahasiswa kepada masyarakat dengan menerapkan ilmu-ilmu yang didapatkan selama perkuliahan.

Dusun Kaliabu yang berada di Desa Banyuraden Kecamatan Gamping Kabupaten Magelang merupakan lokasi KKN Internasional tahun 2015 berlangsung, dimana mayoritas warga dusun ini mengandalkan mata pencaharian utama sebagai buruh dan petani. Namun, pekerjaan tersebut tidak menyurutkan keanekaragaman seni dan budaya yang ada di sana.

Seni jatilan, seni wayang, seni ukir, dan gamelan masih tetap eksis dalam keseharian warga dusun. Di samping itu, dusun Kaliabu juga memiliki ke-khas-an tersendiri dari pabrik roti Pak Joyo yang masih beroperasi secara tradisional, industri sablon rumahan, dan juga bank sampah.

Kekayaan seni budaya juga potensi daerah dari dusun Kaliabu di atas masih bersifat terbatas diketahui oleh warga di sekitar dusun. Terlebih lagi, kurangnya sumber daya dan pengetahuan warga untuk mengurus administrasi dusun membuat potensi tersebut belum dapat teroptimalkan. Sangat disayangkan, keberadaan potensi wisata yang ada di dusun tersebut belum dapat memberikan dampak positif yang begitu berarti bagi warganya.

Oleh karena itu, diperlukan suatu metode yang tepat untuk mengatasi permasalahan tersebut. Metode tersebut adalah design thinking. Design thinking ini berguna untuk memetakan semua permasalahan yang terdapat di desa Kaliabu. Setelah permasalahan terkumpul dan terkelompokkan, dipilihlah permasalahan dengan prioritas paling tinggi sesuai kebutuhan warga setempat.



Contoh Latar Belakang Skripsi


     Energi listrik memegang peranan penting dalam kehidupan masyarakat, dimana listrik menjadi sumber energi yang selalu digunakan dalam banyak kegiatan baik di rumah tangga, instansi, maupun industri. Aktivitas masyarakat dalam menggunakan energi listrik selalu meningkat dari waktu ke waktu. Terjadinya gangguan pasokan energi listrik dapat berdampak pada kegiatan masyarakat khususnya pada perekonomian masyarakat.

Sehingga, penyediaan energi listrik dituntut mampu memenuhi kebutuhan energi listrik baik secara kualitas maupun kuantitasnya. Menurut M. Bobby F (2015), Tolak-ukur ketersediaan pasokan energi listrik dilihat dari kemampuan pasokan energi listrik pada saat beban puncak. Hal ini dikarenakan sifat tenaga listrik yang tidak dapat disimpan, sehingga kebutuhan energi listrik pada suatu saat harus dipasok saat itu pula.

Indonesia merupakan negara kepulauan yang beriklim tropis dan dilalui oleh garis khatulistiwa, sehingga sesuai untuk ditanami berbagai macam tanaman, buah buahan, dan sayuran. Indonesia melalui sektor pertanian memiliki potensi yang signifikan dalam pemanfaatan limbah pertanian sebagai bahan baku untuk pembangkit listrik. Kelapa sawit, padi, dan tebu telah diidentifikasi sebagai tiga tanaman dengan tingkat volume produksi paling tinggi.

Potensi teknis penggunaan biomassa dari ketiga tanaman ini untuk memproduksi listrik diperkirakan mencapai sekitar 43.211 GWh per tahun. Dengan permintaan listrik saat ini yang mencapai 187.541 GWh, realisasi potensi listrik biomassa dapat mengubah bauran listrik nasional secara signifikan (Alin Pratidina, 2015:12).

Energi terbarukan merupakan sumber energi alternatif yang akan menggeser dominasi peran energi fosil yang berasal dari minyak bumi, gas alam, dan batubara. Sumber daya energi terbarukan berasal dari energi surya, angin, hidro, panas bumi, biomassa dan laut. Pergeseran itu disebabkan oleh semakin berkurang energi fosil, investasi yang lebih mahal, kepedulian pada perubahan global serta adanya resiko lingkungan yang harus ditanggung untuk mendapatkan energi fosil tersebut.

Ketiga hal diatas merupakan tujuan dari sebuah kebijakan untuk energi terbarukan (Komor P. dan M. Bazilian: 2005). Untuk mencapai pendayagunaan energi terbarukan yang berkelanjutan, maka diperlukan penelitian, pengembangan, penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi yang berkesinambungan dengan kerjasama pemerintah, peneliti, dan pengusaha.

Jambi sebagai salah satu wilayah di Sumatera terkenal dengan iklim tropis dan kaya akan sumber daya alam serta keanekaragaman hayati. Sebagian besar lahan di wilayah Jambi digunakan untuk kegiatan budidaya perkebunan, baik perkebunan kelapa sawit maupun perkebunan karet. Luas wilayah Jambi sesuai dengan Undangundang Nomor 19 tahun 1957, tentang Pembentukan Daerah-Daerah Swatantra Tingkat I Sumatera Barat, Jambi dan Riau, yang kemudian ditetapkan menjadi Undang-Undang Nomor 61 tahun 1958 (Lembaran Negara Tahun 1958 Nomor 112) adalah seluas 53.435 km2 dengan luas daratan 50.160,05 km2 dan luas perairan 3.274,95 km2 .

Berdasarkan data tersebut sekitar 60% lahan merupakan kawasan perkebunan dan kehutanan yang menjadikan Jambi salah satu penghasil produk perkebunan dan kehutanan utama di wilayah Sumatera. Di luar hutan, penggunaan lahan Provinsi Jambi masih didominasi oleh perkebunan karet dengan kontribusi sebesar 26,20%. Diikuti oleh perkebunan sawit sebanyak 19,22%. Potensi ini didukung dengan program pemerintah daerah Provinsi Jambi yaitu “pengembangan kelapa sawit sejuta hektar” serta “Replanting Karet” (sumber: http://jambiprov.go.id/index.php?letluaswil).

Pengembangan sumber-sumber energi diperlukan untuk mencukupi kebutuhan energi. Pengembangan sumber energi memerlukan waktu yang cukup lama serta biaya yang besar, maka perlu dilakukan dengan perencanaan yang baik serta ditopang dengan kebijakan dibidang energi yang mendukung gerakan konservasi energi sehingga tercipta iklim yang sesuai dengan pembangunan daerah. Untuk itu perlu dilakukan kajian perencanaan energi yang dapat memberikan gambaran kondisi riil saat ini dan masa depan mengenai bagaimana seharusnya potensi sumber daya energi tersebut dikelola dan dimanfaatkan seoptimal mungkin sehingga berguna bagi pembangunan daerah.

Pengelolaan sumber daya energi yang tepat dan terarah dengan jelas akan menjadikan potensi yang dimiliki suatu wilayah berkembang dan termanfaatkan secara optimal. Ketersediaan energi yang memadai dan tepat sasaran akan memacu pertumbuhan pembangunan daerah seperti sektor industri, komersial, pelayanan publik dan bahkan kualitas hidup masyarakat.

Kemudian, secara langsung maupun tidak langsung, hal itu akan mempengaruhi pertumbuhan ekonomi dan tingkat kesejahteraan masyarakat. Dengan semakin meningkatnya pertumbuhan ekonomi dan penduduk maka diperkirakan pertumbuhan kebutuhan energi di wilayah Jambi juga akan terus meningkat.

Untuk memenuhi kebutuhan energi yang terus meningkat tersebut diperlukan adanya perencanaan dan pemanfaatan sumber energi yang baik dan berkesinambungan. Salah satu perangkat lunak yang dapat digunakan untuk keperluan perencanaan energi adalah LEAP (long-range Energy Alternatives Planning system). LEAP dapat digunakan sebagai alat untuk merencanakan dan memproyeksikan pemenuhan energi listrik yang dibutuhkan di wilayah Jambi dengan memanfaatkan sumber energi yang tersedia.

Sumber: Thesis UMY









sumber : https://enjiner.com/contoh-latar-belakang/

Belum ada Komentar untuk "Contoh Latar Belakang Masalah, Penelitian, Karya Tulis Ilmiah, Skripsi, Makalah"

Posting Komentar

Iklan