Brief dalam Merancang Logo
Selasa, 10 Juli 2018
Tulis Komentar
Brief dalam Merancang Logo
Brief dalam desain logo layaknya sebuah senter di dalam gelap, dia harus dihidupkan agar kita dapat berjalan dengan cepat dan aman. Brief bertujuan agar desainer dan klien fokus kepada tujuan utama dari perancangan logo. Tanpa brief desain, proyek yang dijalankan akan merugikan kedua belah pihak baik desainer maupun klien. Desainer akan mengerjakan sesuatu yang mungkin diluar harapan dan tujuan klien sehingga akan terjadi revisi pekerjaan berulang-ulang. Sedang bagi klien, goal yang diharapkan dari logo yang dirancang bisa jadi diluar perkiraan.
1) Informasi dasar tentang nama perusahaan, kata-kata apa saja yang harus dimasukkan dalam logo? Apa keunggulan (plus point) dari perusahaan serta apa visi dan misinya?
Berisi pertanyaan mendasar tentang entitas yang akan dirancang logonya. Mulai dari konten yang harus include dalam logo, sampai keunggulan serta visi dan misi perusahaan. Melalui pertanyaan ini, desainer mencoba mengenali karakteristik perusahaan hingga bisa menyimpulkan langkah-langkah apa yang akan disusun untuk memulai proses desain.
2) Apa tujuan dari proyek logo ini? Apa karena kompetisi, Identifikasi produk atau meningkatkan citra perusahaan?
Pertanyaan ini bertujuan untuk mengenal goal dari proyek mendesain logo. Apa target yang ingin dicapai klien melalui logo baru? Dengan mengenal target/tujuan, maka desainer telah mengenal lawan. Tinggal bagaimana menyusun strategi agar output desain menjadi maksimal serta sesuai dengan apa yang diharapkan.
3) Siapa kostumer perusahaan? contoh: usia, jenis kelamin, jabatan, kondisi sosial / ekonomi, pekerjaan, dll. Apakah mereka sudah tahu tentang produk atau jasa Perusahaan? Apa perusahaan cukup familiar bagi mereka?
Poin ini merupakan salah satu bagian vital yang harus disertakan dalam materi brief. Pada dasarnya, semua logo bertujuan untuk mengidentifikasi, dikenali, serta membuat koneksi antara target dengan perusahaan. Penting kiranya untuk mengenal target konsumen sebelum mendesain. Tujuannya adalah agar logo yang dirancang nantinya tepat sasaran serta tepat guna.
4) Siapa kompetitor perusahaan? Bagaimana perbedaan perusahaan dari kompetitor?
Poin ini berfokus kepada kompetisi pada pasar penjualan si perusahaan. Jika perusahaan ternyata tidak sendirian (ada kompetitor), maka dibutuhkan adanya diferensiasi yang kuat antara perusahaan klien dengan kompetitornya, ini adalah salah satu tugas utama bagi para perancang logo.
5) Apakah ada pertimbangan produksi? contoh : logo harus terlihat baik dalam kondisi satu warna untuk cetak kaos. Apa-apa saja media yang dipakai untuk mendistribusikan logo? (Cetak, web, dll)
Salah satu aspek yang berpengaruh kepada sukses tidaknya suatu logo sangat ditentukan kepada seberapa konsisten logo tersebut diaplikasikan/digunakan. Bicara soal penggunaan, maka kita akan bicara seputar media yang akan digunakan untuk menampilkan logo. Pertimbangan produksi seperti ini harus sudah lebih dulu dipertimbangkan oleh desainer sebelum memulai proses desain.
6) Apa ada beberapa logo yang menurut anda menarik? Bisa jelaskan kenapa?
Penting kiranya untuk mengetahui taste klien sebelum mulai merancang logo. Terkadang, taste dan pertimbangan estetis klien seringkali menjadi penentu akhir dari sebuah proyek desain.
7) Apakah ada sesuatu yang spesifik yang harus diingat audiens setelah melihat logo?
Terkadang beberapa perusahaan punya "nilai jual"-nya masing-masing, semacam karakteristik yang membedakannya dengan yang lain. Dan seringkali, klien menginginkan "nilai jual" tersebut lebih diexpose. Tugas desainer lah untuk meng-combine "nilai jual" tersebut dengan keseluruhan informasi yang didapat dari brief tanpa mengganggu (atau malah merusak) keseluruhan proses desain.
Source : http://www.desainstudio.com/2011/12/brief-dalam-merancang-logo.html
Brief dalam desain logo layaknya sebuah senter di dalam gelap, dia harus dihidupkan agar kita dapat berjalan dengan cepat dan aman. Brief bertujuan agar desainer dan klien fokus kepada tujuan utama dari perancangan logo. Tanpa brief desain, proyek yang dijalankan akan merugikan kedua belah pihak baik desainer maupun klien. Desainer akan mengerjakan sesuatu yang mungkin diluar harapan dan tujuan klien sehingga akan terjadi revisi pekerjaan berulang-ulang. Sedang bagi klien, goal yang diharapkan dari logo yang dirancang bisa jadi diluar perkiraan.
1) Informasi dasar tentang nama perusahaan, kata-kata apa saja yang harus dimasukkan dalam logo? Apa keunggulan (plus point) dari perusahaan serta apa visi dan misinya?
Berisi pertanyaan mendasar tentang entitas yang akan dirancang logonya. Mulai dari konten yang harus include dalam logo, sampai keunggulan serta visi dan misi perusahaan. Melalui pertanyaan ini, desainer mencoba mengenali karakteristik perusahaan hingga bisa menyimpulkan langkah-langkah apa yang akan disusun untuk memulai proses desain.
2) Apa tujuan dari proyek logo ini? Apa karena kompetisi, Identifikasi produk atau meningkatkan citra perusahaan?
Pertanyaan ini bertujuan untuk mengenal goal dari proyek mendesain logo. Apa target yang ingin dicapai klien melalui logo baru? Dengan mengenal target/tujuan, maka desainer telah mengenal lawan. Tinggal bagaimana menyusun strategi agar output desain menjadi maksimal serta sesuai dengan apa yang diharapkan.
3) Siapa kostumer perusahaan? contoh: usia, jenis kelamin, jabatan, kondisi sosial / ekonomi, pekerjaan, dll. Apakah mereka sudah tahu tentang produk atau jasa Perusahaan? Apa perusahaan cukup familiar bagi mereka?
Poin ini merupakan salah satu bagian vital yang harus disertakan dalam materi brief. Pada dasarnya, semua logo bertujuan untuk mengidentifikasi, dikenali, serta membuat koneksi antara target dengan perusahaan. Penting kiranya untuk mengenal target konsumen sebelum mendesain. Tujuannya adalah agar logo yang dirancang nantinya tepat sasaran serta tepat guna.
4) Siapa kompetitor perusahaan? Bagaimana perbedaan perusahaan dari kompetitor?
Poin ini berfokus kepada kompetisi pada pasar penjualan si perusahaan. Jika perusahaan ternyata tidak sendirian (ada kompetitor), maka dibutuhkan adanya diferensiasi yang kuat antara perusahaan klien dengan kompetitornya, ini adalah salah satu tugas utama bagi para perancang logo.
5) Apakah ada pertimbangan produksi? contoh : logo harus terlihat baik dalam kondisi satu warna untuk cetak kaos. Apa-apa saja media yang dipakai untuk mendistribusikan logo? (Cetak, web, dll)
Salah satu aspek yang berpengaruh kepada sukses tidaknya suatu logo sangat ditentukan kepada seberapa konsisten logo tersebut diaplikasikan/digunakan. Bicara soal penggunaan, maka kita akan bicara seputar media yang akan digunakan untuk menampilkan logo. Pertimbangan produksi seperti ini harus sudah lebih dulu dipertimbangkan oleh desainer sebelum memulai proses desain.
6) Apa ada beberapa logo yang menurut anda menarik? Bisa jelaskan kenapa?
Penting kiranya untuk mengetahui taste klien sebelum mulai merancang logo. Terkadang, taste dan pertimbangan estetis klien seringkali menjadi penentu akhir dari sebuah proyek desain.
7) Apakah ada sesuatu yang spesifik yang harus diingat audiens setelah melihat logo?
Terkadang beberapa perusahaan punya "nilai jual"-nya masing-masing, semacam karakteristik yang membedakannya dengan yang lain. Dan seringkali, klien menginginkan "nilai jual" tersebut lebih diexpose. Tugas desainer lah untuk meng-combine "nilai jual" tersebut dengan keseluruhan informasi yang didapat dari brief tanpa mengganggu (atau malah merusak) keseluruhan proses desain.
Source : http://www.desainstudio.com/2011/12/brief-dalam-merancang-logo.html
Belum ada Komentar untuk " Brief dalam Merancang Logo"
Posting Komentar